Karya Jurnalis|Jakarta
Jakarta, Minggu (25/04/2021),Memasuki Bulan Ramadhan hari ke-13 Relawan Jokowi wilayah Sejabotabek mengadakan Temu kangen dan Buka Puasa bersama di Rumah Rakyat DPP Aliansi Indonesia, Taman Mini II, Jakarta Timur pada hari Minggu, 25 April 2021.
Adapun agenda temu kangen dan bukber relawan Jokowi yang di inisiasi Gerakan Rakyat Peduli Bangsa (GRPB) Indonesia dihadiri hanya 50% nya secara luring dan berjalan sesuai dengan protokol 3M. Dimana hadir juga narasumber yang dimoderatori oleh Vina Petersina yaitu :
-H. M Gunter Gerparalam. S.H. M.H (Wakil Ketua DPP Aliansi Indonesia
– Dr.B.Aryant.SE.MM yg biasa dipanggil Mas Aryo (Ketua Dewan Pembina MiWi) ,
– Netty Manurung ( Wakil Ketua Panitia ) ,
– Rachmat Zainal Abidin ( Ketum Garuda Indonesia Jaya ),
– Oscar Pendong Kornas GRPB,
– Andre Dande ( Humas GRPB ),
– Ustad Teuku Emil Salim. S.pdi.
– Chynthia ( Formula )
Acara temu kangen dan Bukber ini ditujukan untuk menambah erat tali silahturahim , masih dengan semangat yang sama di bulan baik ini, bahwasanya soliditas , militansi dan kebersamaan sebagai pendukung Presiden Jokowi,masih terjaga utuh dan terjaga dengan baik.
Semoga semangat ini tetap ada sampai kepada kepemimpinan IR HJ.Joko Widodo selesai mengemban tugasnya sebagai kepala Negara dan kepala Pemerintahan. Salam soliditas,” Ucap Andre Dande
H. Muhammad Guntar Gemparalam mewakili Ketum LAI Djoni Lubis melalui sambutan singkatnya menyampaikan yaitu: “ini adalah rumah rakyat, rumah kita semua Lembaga Aliansi Indonesia adalah tempatnya rumahnya rakyat, jadi siapapun kita sebagai rakyat kita disini adalah yang memilikinya dan tinggal digubakan sebaik mungkin untuk kemajuan bangsa dan negara.”
Dalam sambutan yang disampaikan Aryo (Ketua Dewan Pembina MiWi) bahwa “hari ini yang sekarang dikembangkan pemerintah yaitu dalam toleransi kehidapan beragama dan antar umat beragama. Dengan terjaganya hubungan antar umat beragama dan sesama agama niscaya akan mewujudkan perdamaian sehingga akan ada ketenangan dalam beragama, bernegara, dan bermasyarakat. Yang terpenting bahwa kebersamaan itu bagian dari silahturahmi untuk menjaga kedamaian, karena kehilangan kebersamaan disebakan rasa benar sendiri atau yang menonjol tanpa mendengarkan pendapat orang lain (kecenderungan itu memang bisa terjadi). Jadi sekali lagi saya akan tekankan bahwa tali silahturahmi itu sangat-sangat perlu, terutama dalam kondisi pandemi covid19 untuk menciptakan kebersamaan saling menjaga kesehatan dan saling memberikan support supaya pemulihan ekonomi ini berjalan dengan baik.”
Begitu juga Tetty Manurung (Wakil Ketua Panitia Acara) menempatkan wawancaranya dengan Media Online bahwa “harapan dari Gerakan GRPB yaitu supaya silahturahmi kita tidak pernah putus, seperti yang sudah dijelaskan tadi bahwa 80% panitia pelaksana acara ini adalah non muslim, karena pada saat non muslim mengadakan acara-acara apapun bahwa muslim yang menjadi panitia. Disinilah bentuk toleransi yang kami ciptakan tidak ada perbedaan warna kulit, suku, etnis, dll, kami disini melakukan suatu perbedaan menjadi indah, berwarna, dan saling mewarnai yang artinya kita tidak mencari minoritas atau mayoritas kita semua sama atau bersaudara.” Pungkas Netty Manurung. ( Lucky )