Regalo Arts Rayakan Anniversary ke 1 Bersama Anak Anak Disabilitas

Karyajurnalis – Jakarta

Regalo Arts didirikan pada tanggal 1 April 2020, merupakan salah satu pendidikan seni, dikhususkan untuk anak-anak berkebutuhan khusus atau Disabilitas. Acara ulang tahun ke 1 diadakan di BSD, Tangerang Selatan, Minggu (11/4/2021).

Perayaan Anniversary ke-1 Regalo Arts.

Awal didirikan, karena lendiri Relago Arts melihat ada banyak potensi yang bisa digali dari anak-anak yang berkebutuhan khusus. Mereka memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh orang yang lahir normal pada umumnya, mereka memiliki kemampuan intuisi dan menangkap sesuatu dengan sangat cepat dan cukup cerdas.

Atas dasar itu, dibangunlah Regulo Arts. Regalo Arts membimbing anak-anak usia 7 tahun hingga 17 tahun. Memiliki 11 mentor. Bidang yang diajarkan mencakup kelas musik, handycrafts, memasak dan melukis. Kak Tito, selaku pendiri menangkap potensi besar anak-anak berkebutuhan khusus, agar bisa diarahkan potensinya kelingkup yang lebih luas lagi.

Menurut Kak Tito, “anak-anak Disabilitas ini cukup cepat tanggap dalam menangkap ilmu yang diajarkan oleh tutornya. Selama Pandemi, kelas offline diarahkan menjadi kelas online, itu tidak menyurutkan semangat anak-anak muridnya untuk menyerap ilmu dari tutornya. Bahkan, menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri buatnya, bahwa selama kelas online diberlakukan, murid-muridnya tidak ada yang mundur dari kelas,” ujarnya.

Melalui Perayaan ulang tahun pertama Regalo Arts, harapan para mentor iyalah, sebuah kelas yang dimulai dari komunitas ini akan berubah menjadi yayasan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Sehingga, semakin banyak insan-insan kreatif yang bisa diarahkan dan dimaksimalkan potensinya.

“Saya berharap, siswa yang dimentori oleh 2 guru per sesi ini, akan semakin berkembang dan semakin maju.” harapnya.

Mimpi besar Kak Tito dan Co Founder Mantovani serta yang lainnya, Regulo Arts bisa membuka cabang dalam waktu dekat. Tito sudah berencana akan memulainya di dua tempat, salah satunya Jakarta Timur.

Kenapa yang dipilih anak-anak disabilitas, salah satu alasan kuat lainnya adalah kerinduan pendiri, karena melihat banyak anak berpotensi cenderung dikucilkan. Secara fisik, mungkin tidak normal atau dianggap lemah.

“Harga setiap sesi juga cukup terjangkau, yakni antara 1,5 juta hingga 2 Juta untuk 8 kali pertemuan, waktu per sesinya sekitar 1,5 jam.
Harapannya, dari kenangan mereka yang cukup besar, mereka dapat bermain musik, seni lukis dan kursus memasak, agar lebih giat lagi tanpa malu dengan orang lain.” tutupnya. (LI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *