Garda NTT Siap Kirimkan 10 Ton Bantuan dari Jakarta ke Nusa Tenggara Timur

Karyajurnalis – Jakarta

Sejak dibuka posko tanggap bencana pada 7 April 2021, di Kampus Saint Mary’s, hingga detik ini bantuan dari para donatur masih terus mengalir. Sepekan lebih menggalang donasi untuk korban NTT terdampak banjir bandang dan longsor yang disebabkan badai siklon seroja, organisasi mahasiswa dan kepemudaan Genta Patriot Muda Nusa Tenggara Timur (Garda NTT) siap menyalurkan bantuan ke lokasi-lokasi bencana di NTT.

Garda NTT menerima bantuan pakaian layak pakai

Bantuan yang siap dikirim berupa pakaian layak pakai, indomie, susu, sembako, obat-obatan, selimut, pampres bayi, makanan ringan, masker dan masih banyak item lainnya. Bantuan tersebut dikumpulkan relawan Garda NTT, melalui berbagai jejaring relasi dan kenalan hingga turun langsung ke jalan-jalan dengan kotak amal.

Selain itu, Garda NTT juga membuka posko singgahan di Jalan Kalibaru Senen dan Kelapa Gading. Saat ini, stok yang ada di Posko Induk sudah tersedia 8 ton lebih, sisanya di posko-posko singgahan sekitar 2 ton.

Garda NTT memiliki strategi tersendiri untuk menggalang bantuan. Garda NTT juga bersinergi dengan berbagai elemen yang peduli bencana NTT, diantaranya dengan Kampus Saint Mary’s, Jakarta Maju Bersama (JMB), Kerukunan Anak Ende, Barisan Relawan Bhineka Jaya (Barabaja), Laskar Nusantara (Lanusa), Loyalis Anak Negara Kesatuan Republik Indonesia (LA-NKRI), Aksi Baja, Komunitas Flores Tangerang (Koresta), Komunitas Diaspora NTT Kelapa Gading, Susteran Katedral Jakarta dan kelompok mahasiswa STIE Triguna, kampus ITB serta individu-individu yang peduli bencana NTT. Merek bergerak sendiri-sendiri lalu menyalurkan ke posko Garda NTT.

“Para donatur yang memberikan bantuan kepada Garda NTT, mereka bergerak masing-masing dan kemudian dipercayakan kepada kami dalam pendistribusiaannya.” ucap Sekjen Garda NTT Marlin Bato dilokasi Posko Induk, Kampus Saint Mary’s, Jalan KH. Hasyim Asy’ari No. 54, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (15/4/2021).

“Kami beruntung, panitia penggalangan donasi ini digerakan oleh anak-anak muda dan mahasiswa NTT yang militan. Mereka selalu standby di posko dari pagi hingga malam. Mereka bekerja tanpa kenal lelah, dari pengumpulan hingga proses packing dan siap untuk dikirim.” tambah Marlin.

Karena banyak sekali bantuan yang masuk, saat ini panitia Garda NTT sedang mencari cara untuk mengirim bantuan ke NTT. Kabarnya, Posko Lanud Halim Perdana Kusuma, biasanya mengangkut menggunakan pesawat Hercules, telah ditutup pada hari Rabu (14/4/2021). Namun, ada beberapa pilihan cara pengiriman yang sedang kami pertimbangkan, diantaranya, tetap lewat Lanud Halim Perdana Kusuma menggunakan jalur khusus, lewat tol laut menggunakan kapal pengangkut Sapi atau menggunakan paket ekpedisi sewa kontainer dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tujuan Maumere dan Kupang, meskipun harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Pengiriman menggunakan kontainer bisa memakan waktu satu minggu hingga ke titik bencana.

Proses pendistribusian, Garda NTT akan mengirim tim relawan dari Jakarta, yang akan bekerjasama simpul-simpul yang ada di wilayah bencana. Simpul-simpul ini, baik organisasi relawan di NTT, maupun kader-kader Garda NTT di daerah yang telah hijrah dari Jakarta.

Menurut Ketua Garda NTT Yons Ebit, pekan ini logistik bantuan seharusnya sudah sampai di daerah. Namun, karena ada beberapa perubahan secara mendadak, akhirnya proses pengiriman sedikit terhambat, mungkin hingga pekan depan. “Tetapi kita berharap pekan ini logistik bantuan ini sudah bisa diangkut, sebab saat ini masyarakat disana sangat membutuhkan bantuan,” tutur Yons.

Pada kesempatan ini, Garda NTT mengucapkan, “terimakasih sebesar-besarnya atas kemuliaan hati para donatur, organisasi relawan, komunitas diaspora, kelompok mahasiswa maupun individu yang tergerak secara spontan. Mereka adalah pahlawan kemanusiaan sesungguhnya,” tambah Marlin.

Rencananya, posko tanggap bencana Garda NTT akan ditutup secara resmi pada 20 April 2021. Namun, Garda NTT sedang mempertimbangkan gerakan lanjutan, yaitu program recovery pasca bencana untuk korban yang kehilangan rumah dan lain sebagainya. Garda NTT akan bekerjasama dengan lembaga-lembaga resmi dan instansi pemerintah maupun Corporate Social Responsibility (SCR) dari perusahaan-perusahaan yang peduli korban bencana.**

(Michael)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *