Karyajurnalis – Jakarta
Kegiatan pengukuhan pengurus Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (PERTIDES), sekaligus penandatanganan kesepakatan bersama, antara Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi dengan Kementrian Dalam Negeri dan juga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dilaksanakan di Auditorium Binakarna, Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto Kav. 71-73, Jakarta Selatan. Rabu (10/02/2021) pukul 09.00 WIB.
Pengecekan protokol kesehatan (prokes) dilakukan secara berkala, panitia penyelenggara kegiatan menyiapan rapid swab antigen, maupun alat pelindung diri (APD) bagi partisipan yang ikut dalam acara tersebut.
Pengukuhan pengurus Forum Perguruan Tinggi untuk Desa berupa penyerahan SK oleh Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, Dr. (HC) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M. Pd. Dihadiri oleh 22 Rektor perguruan tinggi dan 6 Universitas.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Forum Pertides, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng, IPU, ASEAN Eng. dalam sambutannya menyampaikan, bahwa kita akan memfasilitasi untuk meningkatan kompetesi perangkat desa. Mulai dari rekoknisi pembelajaran yang lama, akan menjadi dasar di Pertides, agar dapat meningkatkan kemakmuran dan daya saring desa.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, diwakili oleh Direktur Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), dalam sambutannya menyampaikan, bahwa basis dapat dibangunnya suatu desa, dimulai dari tahapan yang paling bawah hingga atas. Tak luput saya sampaikan appresiasi dan terima kasih atas penandatanganan kesepahaman oleh 3 Menteri dalam membangun desa. Semoga atas sinergitas dari 3 kementerian ini dapat membantu desa untuk lebih berkembang membantu kemajuan negeri.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi, Dr. (HC) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M. Pd., mengucapkan syukur, karna cita-cita yang sudah lama dapat terwujud saat ini. Banyak hal yang dapat dilakukan, sesuai dengan porsinya masing-masing.
“Saya ingin memberikan kontribusi bagi desa, dengan menjadi menteri saya memiliki peluang untuk membantu desa dalam pendidikan perguruan tinggi di desa.” ungkap Abdul Halim, dalam sambutannya.
“Saya juga berkomitmen, akan terus membantu pendampingan desa, agar mendapatkan pendidikan diperguruan tinggi. Terima kasih ada dukungan yang telah diberikan, semoga kami dapat membangun negeri melalu desa.” tambahnya.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menguraikan dalam sambutannya, bahwa desa ada sejak dulu, namun pemerintah masih belum serius dalam mengembangkan desa. Baru sejak tahun 2014 keatas, pemerintah fokus dalam pembangunan desa dalam pemerataannya. Kementerian desa pun diadakan, agar dapat benar-benar fokus dalam pembangunan desa.
Tito juga mengatakan, jika kita memiliki central perekonomian diberbagai desa, maka dimasa pandemi Covid-19, Indonesia tidak akan khawatir terkait ketahanan ekonomi bsngsa kita. Pemerintah pusat melalui Presiden Djoko Widodo akan sangat serius dalam membangun desa.
“Desa juga harus mengetahui cara perencanaan pembangunan desa, ilmu keuangan, kemampuan management, pengelolahan sumber daya dan lain-lain. Kita juga tidak hanya memberikan pendidikan formal atau sertifikat saja, melaikan ada ilmu yang mereka dapat dari kegiatan IPDN, Pelatihan, Litbang dalam negeri, kemapuan pola pikir secara ilmiah.” cakap Tito, dalam memberikan masukannya.
Histori afirmasi pendidikan tinggi bagi desa; Okt 2019 – Jan 2020 (usulan kades agar ada peningkatan kapasitas menyeluruh). Ags – Okt 2020 (perencanaan afirmasi pendidikan tinggi bagi kades dan pengurus bumdes, melalui studi kekhususan dan rekognisi pembelajaran lampau). Geb 2021 (tim kecil Kemendesa PDTT, Kemendagri, Kemendikbud dan Partides untuk penyelesaian rencana RPL program sarjana bagi Kades, perangkat desa, pengurus Bumdes dan pendamping desa.