KARYAJURNALIS.COM ]] INDRAMAYU — Kebiasaan memarahi anak di depan umum sebagai bentuk disiplin seringkali dianggap efektif. Namun, menurut Kang Supardi, Ketua IWO Pengurus Daerah Kabupaten Indramayu, tindakan ini justru berpotensi merusak psikologis anak.
“Memarahi anak di depan umum bisa menimbulkan dampak buruk jangka panjang,” tegas Kang Supardi. (Rabu, 18/11/2024) di kantor Redaksi media www.tanganrakyat.id Perum Griya Ayu Utama, Indramayu Jawa Barat.
Beberapa dampak negatif yang diungkapkan Kang Supardi antara lain:
1.Merusak harga diri: Anak akan merasa malu dan rendah diri, berdampak pada kepercayaan dirinya di masa depan.
2. Memicu emosi negatif: Perasaan takut, marah, dan frustasi yang muncul dapat menghambat perkembangan emosi yang sehat.
3. Menimbulkan perilaku agresif: Anak cenderung meniru perilaku orang tua dan bertindak kasar terhadap orang lain.
4. Menghambat komunikasi: Hubungan antara orang tua dan anak menjadi renggang, anak takut untuk terbuka dan jujur.
Sebagai alternatif, Kang Supardi menyarankan pendekatan yang lebih konstruktif:
1. Komunikasi yang efektif: Bicaralah dengan anak secara pribadi dan tenang, jelaskan kesalahan dan solusi yang tepat.
2. Berikan contoh yang baik: Jadilah role model bagi anak dengan menunjukkan perilaku yang diharapkan.
3. Berikan pujian dan dorongan: Apresiasi setiap pencapaian anak untuk memotivasi mereka.
“Memarahi anak di depan umum bukanlah solusi yang tepat. Mari kita ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak kita agar mereka tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan bahagia,” pungkas Kang Supardi. (**/ITS)