Karyajurnalis – Jakarta
Melanjuti kejadian Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) anak dibawah umur pada 27 January 2021. Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) yang diwakili oleh Dr. Seto Mulyadi, Psi, M.Si. (Ketua Umum) dan Henny Adi Hermanoe, S.Psi (Sekretaris Jenderal), mendatangi Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Membutuhkan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Handayani di Jalan P.P.A Rt.6/1, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur. Kamis (18/02/2021) pukul 14.00 WIB.
LPAI bertujuan, untuk menyambut kepulangan keempat anak korban eksploitasi dan prostitusi anak dibawah umur. Mereka diamankan Polsek Tanjung Priok, terkait kasus eksploitasi dan prostitusi anak dibawah umur. Para korban telah mendapatkan rehabilitasi secara paripurna dengan menjalankan rehabilitasi selama 3 Minggu.
Meskipun, waktu rehabilitasi sangat singkat, LPAI yakin, rehabilitasi yang dijalankan anak-anak dapat memberikan dampak positif, bagi pemulihan kondisi fisik dan psikis anak pasca peristiwa tersebut. LPAI berharap, dukungan keluarga sebagai ‘support system’ terdepan untuk pemulihan anak saat ini.
Tak luput ucapan terima kasih dan appresiasi dilontarkan LPAI kepada, Kombes Guruh Arif Darmawan, S.H., SIK., M.H (Kapolres Jakut), Kompol Hadi Suripto, S.H (Kapolsek Tanjung Priok) dan AKP Paksi Eka Saputra, S.I.P., S.I.K., M.M. (Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok) beserta seluruh jajaran yang terkait dalam penanganan kasus perdagangan anak dibawah umur.
Dalam audiensi, LPAI bersama Pekerja Sosial (Peksos) BRSAMPK Handayani, Lentina Siregar dan Kepolisian wilayah hukum Jakarta Utara, diwakili oleh IPDA Dodi Pandapotan Siagian, SH (Panit Reskrim Polsek Tj. Priok) serta perwakilan orangtua korban. Kak Henny (Sekjen LPAI) menjelaskan, bahwa dirinya merasa bahagia, ketika mendapatkan telepon dari BRSAMPK Handayani, karna anak-anak telah selesai menjalankan rehabilitasi.
“Alhamdulillah, saya mendapat telepon yang mengembirakan dari Resort Handayani, bahwa adik-adik telah selesai menjalankan rehabilitasi. Mulai dari fisik, psikis, sosial dan spiritual. Anak-anak juga sudah rajin sholat dan ikut pengajian yang sebenarnya.” ucap Kak Henny dalam audiensi diruang pertemuan BRSAMPK Handayani.
Henny juga berpesan, adik-adik dapat berjuang untuk kedepannya, menjadi pelajar berprestasi, tidak mudah terjerumus tipu daya pelaku kriminal yang hendak memanfaatkan anak-anak.
“Syukur, Alhamdulillah, mudah-mudahan pengalaman disini dapat membuat adik-adik berjuang lagi untuk kehidupan kedepannya. Menjadi pelajar yang berprestasi dan membanggakan bagi orangtua. Insya Allah, tidak akan terjerumus dalam tipu muslihat orang yang memanfaatkan kita, karna ketidaktahuan dan kepolosan adik-adik.” pesan Kak Henny.
Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Kak Seto, turut angkat bicara dalam memberikan pesan dan motivasi kepada anak-anak yang menjadi korban.
“Jangan pernah merasa dunia ingin tertutup, terus gagal dan tidak ingin berkembang. Tetap ada harapan meraih masa depan. Yang penting kemauan keras, terus belajar, jangan puas diri dan jangan mau bisa bekerjasama dengan pelaku kriminal.” tutur Kak Seto.
“Apapun juga, kami dari LPAI akan terus mendampingi adik-adik. Kalau ada apa-apa silahkan hubungin Kak Henny atau saya. Kami LPAI, jadi melindungi adik-adik semua. Kami sudah 23 tahun berdiri untuk mengawal anak-anak Indonesia, termaksud yang di eksploitasi, disalahgunakan, dibohongi dan lain sebagainya.” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Kak Seto ucapkan, terima kasih yang sebesarnya kepada Lentina dari BRSAMPK Handayani dan Kepolisian Republik Indonesia, khususnya Posek Tanjung Priok dan Polres Jakarta Utara. Mudah-mudahan, Kepolisian memperdayakan masyarakat untuk berani melapor, bilamana mengetahui terjadinya tindak pidana. Ucapan terima kasih, tak luput dilontarkan Kak Seto (Ketum LPAI) kepada Media, yang turut mengangkat hal ini kemasyarakat.
“Guna menyadarkan bahwa, “anak-anak jangan coba-coba”. Terus peduli, perlindungan anak semakin ditingkatkan, karna mereka penentu masa depan Indonesia yang gilang gemilang, hanya ditangan anak-anak yang terus cerdas, terus terbaik, jangan sampai mereka tergelincir dan terjerumus oleh orang yang tidak bertanggungjawab.” tutupnya.
IPDA Dodi menanggapi, jika pihak Kepolisian, khususnya Polsek Tanjung Priok dan Polres Jakarta Utara mengucapkan terima kasih banyak kepada LPAI dan BRSAMPK Handayani yang sudah membimbing anak-anak untuk kembali kejalan yang benar demi mencapai masa depan gemilang.
“Kalian (anak-anak) akan digunakan Tuhan, harus segera kembali kejalan yang benar, jangan frustasi dan terus berprestasi untuk masa depan.” himbau Panit Reskrim Polsek Tanjung Priok.
Usai melakukan audiensi, penyerahan anak dilakukan secara simbolis dari BRSAMPK Handayani kepada LPAI untuk dikembalikan kepada orangtua melalui Kepolisian Polsek Tanjung Priok.
(Michael)