Foto judul ; Kepsek SMAN 5 Kota Bekasi Waluyo Wirya.M.Si
KARYAJURNALIS.COM ]] KOTA BEKASI — Dalam upaya guna melaksanakan transformasi pendidikan di era Digital dan program pemerintah dalam menunjang Merdeka Belajar serta Sekolah Penggerak, Kepala SMAN 5 Kota Bekasi, Waluyo M.Si., mengumumkan langkah terbaru juga kongkrit dengan memfokuskan pada digitalisasi sekolah atau smart school yang bertujuan mengurangi beban administrasi guru dalam kegiatan ajar mengajar dilingkungan sekolah yang dipimpinnya (06/03/24).
Saat ditemui oleh rekan Media diruang kerjanya, Beliau mengatakan,“Hal ini kami lakukan karena berangkat dari keluhan guru terkait banyaknya adminstrasi yang harus dipenuhi dalam pembelajaran, maka SMAN 5 dalam tahap on proses dengan digitalisasi school atau smart school. Dengan konsep itu guru nanti tidak terlalu pusing,” ungkap Waluyo.
Menurutnya lagi, pihaknya telah mengganti ujian berbasis online menjadi berbasis non kuota dengan menyediakan WiFi dan akses poin di sekolah. Ini memungkinkan siswa hanya perlu mendownload ruangan menggunakan handphone mereka sambil memastikan keamanan ujian dengan proteksi yang baik.
Lebih lanjut, Waluyo menjelaskan langkah baru dalam evaluasi kelas 12 dengan pendekatan yang komprehensif. Pihaknya menerapkan scoring dengan perguruan tinggi dalam empat tahap yakni literasi bahasa Indonesia, literasi bahasa Inggris, tes potensi skolastik, dan penalaran numerik.
Siswa diberi kesempatan 3 hari berlatih sebelum menghadapi Tes Objektif (TO) pada hari ke-4.
“Dengan skor tertinggi mencapai 793 dari 1000, kami memberikan dorongan agar siswa dapat memacu diri mereka sendiri untuk meraih prestasi terbaik saat UTBK bulan Mei mendatang,” tambahnya.
Selain itu, SMAN 5 Kota Bekasi juga memperkenalkan sistem peminjaman buku di perpustakaan tanpa kontak fisik. Siswa dapat mengambil buku dengan memindai barcode dan mengajukan persetujuan petugas melalui aplikasi.
Pihaknya juga mempersiapkan aplikasi untuk melacak aktivitas perpustakaan siswa, mendorong mereka untuk membuat rangkuman dan mengunggahnya, sehingga dapat memperoleh poin yang akan diakumulasi dan dikirim kepada guru.
“Kita siapkan aplikasi bahwa anak itu masuk perpustakaan ngapain, misalnya dia membaca buku geografi lalu dia harus bikin rangkumannya dan di upload setelah itu akan mendapatkan poin dari poin itu akan akumulasi dan dikirim kepada guru. Target saya bulan Mei sudah siap,” pungkasnya.
Dengan semua langkah inovasi ini, Waluyo mengharapkan bahwa SMAN 5 Kota Bekasi akan siap menghadirkan pengalaman pendidikan yang lebih efisien dan interaktif bagi para siswa berbasis teknologi. (**)