Karyajurnalis – Jakarta
NU bukan hanya organisasi sosial keagamaan, dengan basis dukungan sosial terbesar di Indonesia dan dunia. NU salah satu komponen bangsa, peranannya dalam berjuang merebut, membentuk, mempertahankan dan menjaga negeri ini. Minggu (31/01/2021).
H. Firli mengatakan, bahwa tidak banyak organisasi sosial keagamaan seperti NU, yang merasa memiliki tanggung jawab untuk memastikan negara, kemaslahatan seluruh umat, kemajuan segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
“Bicara soal kesetiaan pada negara, tak seorangpun meragukan NU, selalu hadir dan berdiri paling depan dalam menghadapi dan mengatasi berbagai ragam permasalahan bangsa, seperti, persoalan korupsi yang cukup lama menjadi laten di republik ini.” ucap Ketua KPK
Berbudi pekerti luhur, jujur, sederhana dan menjunjung tinggi integritas sebagai makhluk ciptaan-Nya. Senantiasa menyemaikan nilai-nilai agama, ketuhanan dalam bingkai kebhinneka-an, adalah karakter seorang nahdliyin.
“Sejak awal berdiri, KPK telah di isi oleh insan-insan berkarakter nahdliyin.” Ungkap H. Firli Bahuri
Bahwasanya, karakter Nahdliyin inilah yang menjiwai KPK. Sehingga, tetap tegap berjalan dalam sejuta halang rintang, teduh bersikap ditengah terpaan puji hingga caci. Karena, setiap tugas bukan sekedar kewajiban, namun dipandang sebagai ibadah, bekal diakhirat nanti.
Syukur Alhamdulillah, kerja keras, kerja ikhlas seluruh insan KPK dan segenap eksponen bangsa anti korupsi, telah meningkatkan indeks kepercayaan terhadap KPK menjadi 85,5 persen.
Adapun, angka tersebut membuat KPK berada pada posisi tiga, dalam daftar lembaga paling dipercaya publik (berdasarkan survei Kedai Kopi) di bawah TNI (7,04) dan Presiden RI (6,98).
Dapat disimpulkan, setiap insan KPK dan elemen bangsa yang ikut andil melawan korupsi di Indonesia, sejatinya adalah seorang nahdliyin alami.
NU, tidak pernah berdiam diri dan membiarkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan pengelolaan negara seperti korupsi.
Korupsi yang terbukti sebagai kejahatan kemanusiaan, karena dampak destruktifnya tidak hanya merugikan keuangan negara semata, namun dapat menghancurkan suatu bangsa. Korupsi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap khittah kenegaraan.
Sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesian dan dunia, tersebar mulai dari pelosok tanah air, hingga ke mancanegara. Berbagai kegiatan sosial dan pendidikan yang selama ini dilakukan NU, memberikan andil mewujudkan tujuan negara. Diantaranya, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
“NU berperan aktif dalam pendidikan anti korupsi, ditanamkam sejak dini di sekolah, pesantren hingga bangku kuliah. Disemaikan kedalam hati, setiap ceramah yang teduh atau acara keagamaan oleh para ulama, sehingga benih-benih anti korupsi tumbuh dan berkembang. Sejalan dengan berkembang demokrasi di bumi pertiwi.” jelas H. Firli Bahuri.
Peran serta dan andil NU, Khittah kenegaraan sejati, adalah manifestasi cita-cita didirikannya republik ini untuk melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. Dapat tercapai dan dirasakan oleh segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangasa hingga Pulau Rote.
“Kami ucapkan, selamat memperingati Harlan NU Ke-95, terimakasih atas seluruh sumbangsih selama ini, khususnya, pada pemberantasan korupsi yang berakar dinegeri ini.” tutup ketua KPK H. Firli Bahuri, seraya mengucap salam.