Karya Jurnalis|Jakarta-Kinerja dan profesionalitas tim Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri diapresiasi dan bahkan tidak diragukan, atas tindakan tegas dan terukur tim Datasemen Khusus (Densus) Antiteror Polri menangkap 24 teroris yang tergabung dalam kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) jaringan poso, Sulawesi Tengah dan kelompok Daulah Islamiah Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Apresiasi itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum (Ketum) DPP Pergerakan Milenial Nusantara (Permana), Khoirul Abidin atau akrab disapa Cak Abid.
ISIS ataupun gerakan yang mengatasnamakan agama dengan tujuan memprovokasi dan meperpecah belah bangsa bukanlah ladang jihad bagi umat Islam, hal tersebut sangat bertentangan dengan semangat Pancasila dan mereka tidak mencontohkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin,” ujar Cak Abid saat dimintai keterangan di Jakarta, Kamis (19/05/22).
Menurut Cak Abid, ISIS sejatinya hanya gerakan politik radikal yang mengatasnamakan Islam untuk merebut kekuasaan politik di Irak dan Suriah, sehingga semangat ISIS hanya mengedapankan jihad radikal, dengan sesama islam saling tumpah darah dan tindakanya bertentangan dengan Al-Quran dan Hadist.
“Kami mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh dan tidak memberi peluang bagi berkembangnya gerakan ISIS di Indonesia. Gerakan tersebut dinilai hanya akan menimbulkan kegaduhan dan memecah belah persatuan bangsa,” ujar Cak Abid.
Cak Abid yang juga pengurus DPD IMM DKI Jakarta menilai, kinerja Densus 88 yang terus membuahkan hasil baik hendaknya terus didukung oleh seluruh elemen masyarakat. Karena, hal tersebut sudah membuat keadaan Indonesia menjadi damai dari gangguan paham-paham radikalisme dan aksi terorisme.
Kami meyakini Densus 88 dan jajarannya memiliki kompetensi dan keahlian serta telah bekerja maksimal dalam menjaring dan mengungkap jaringan aksi teror dengan lompatan-lompatan keberhasilan, dalam bentuk Pre-emtive Strike sesuai UU Nomor 05 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme” ujar Cak Abid.
Cak Abid minta semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan terhadap ajaran teroris dan propaganda ISIS dengan usaha-usaha preventif, seperti melakukan berbagai kegiatan pengajian islam yang luas dan mendalam,” pungkas Presiden Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan Jakarta. (ardhi)