Karyajurnalis – Serang
Satreskrim Polres Serang Kota adakan konferensi pers terkit tindakan kriminal pembacokan dan penganiayaan di Pasar Induk Rau (PIR), Kota Serang, Banten, Rabu (24/3/2021).
Pelaku dibekuk dalam pelariannya ke Lampung pada Selasa (23/3/2021). Para tersangka berinisial AF alias MP (30) warga Unyur, JH alias JB (30) warga Kasemen, WH alias NN (36) warga Unyur, HM alias BJ (27) warga Unyur dan EG.
Korbannya, AS alias Acil (26) dan JL (25). AS meninggal dunia, karena banyak mengeluarkan darah akibat luka bacokan yang dideritanya. Sedangkan, JL masih dalam perawatan intensif di rumah sakit.
“Empat pelaku melarikan diri ke Lampung. Mereka bersembunyi di rumah teman salah satu tersangka. AF, WH dan HM saat ditangkap sempat melakukan perlawanan dan berupaya melarikan diri. Akhirnya, kami lakukan tindakan tegas terukur.” kata Kapolres Serang Kota, AKBP Yunus Hadith Pranoto melalui Kasatreskrim Polres Serang Kota AKP Mochammad Nandar saat konferensi pers di Mapolres Serang Kota, Rabu (24/03/2021).
Akibat perbuatannya, para pelaku terancaman Pasal 179 ayat 2 dan 3, dengan ancaman pidana 12 tahun kurungan penjara.
“Diketahui para pelaku juga merupakan residivis curanmor, judi dan narkoba.” jelasnya.
Menurut AKP Nandar, pembacokan bermula karena permasalahan saling ejek. Atas inisiatif EG, dia mengajak kelompok AS bertemu di Terminal Cangkring, Pasar Induk Rau (PIR), Kota Serang, Banten pada Sabtu (20/3/2021) sekitar pukul 20.00 wib. Aksi tersebut terekam CCTV dan viral di media sosial hari Minggu (2/3/2021). Polisi olah TKP dan mengumpulkan informasi dari para saksi di lokasi kejadian.
Niat AS ingin selesaikan masalah dengan baik-baik, namun AS dan temannya malah dikeroyok dan dibacok oleh kelompok EG. Pelaku JH menggunakan senjata tajam (sajam) dari salah satu warung ayam potong di PIR, Kota Serang. Naasnya, AS kehilangan nyawa usai mendapatkan luka yang membuatnya kritis di RSUD Serang.
“AS dibacok empat sampai lima kali, sedangkan JL satu kali. Mereka dianiaya oleh JH alias JB. Golok diambil dari tukang ayam disitu.” tutup Nandar.**
(Michael)