KARYAJURNALIS.COM ]] INDRAMAYU — Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara (GMBBN) Universitas Wiralodra resmi terbentuk dengan dilantiknya pengurus pada Sabtu 28/12/2024 di Aula Auditorium setempat oleh Dr. Ujang Suratno selaku Rektor Unwir.
Pelantikan ini disambut antusias oleh berbagai kalangan, termasuk Wakil Bupati Indramayu terpilih, H. Syaefudin, SH., MH., Dalam sambutannya Rektor mengatakan keberadaan GMBBN di kampus tercinta ini mempunyai niat yang mulia mudah-mudahan bisa menjadi wadah toleransi beragama dan bela negara di lingkungan kampus, kita boleh fanatik dalam agama tapi tidak boleh fanatik dalam ranah sosial muamalat, tuturnya.
Dalam acara tersebut tampak hadir hampir seluruh pengurus dan anggota GMBBN Unwir Indramayu, Rektor Unwir Dr. Ujang Suratno, H. Syaefudin Bupati terpilih 2024, Prof. Dr. Jamali, Para Wakil Rektor di lingkungan Kampus Unwir, juga dihadiri Dr. Khaerul Umam Kasubdit Pendidikan Agama Islam Kementrian Agama Republik Indonesia via zoom meeting, dan seluruh dosen agama pengampu Pendidikan Agama Islam dan Dosen pengampu Pendidikan Pancasila Unwir.
Dalam sambutannya, Ketua GMBBN Unwir Dr. Kambali M.Pd.I, menyampaikan bahwa GMBBN memiliki visi menjadi pusat pengembangan moderasi beragama dan bela negara yang unggul, untuk mewujudkan civitas akademika yang moderat, nasionalis dan berkarakter di Indonesia tahun 2029. adapun Misi utamanya adalah penguatan moderasi beragama dan penguatan bela negara dengan menginternalisasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan kampus, serta memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan patriotisme.
“Kita ingin membangun umat beragama yang seimbang dan menciptakan civitas akademika yang moderat, nasionalis, dan berkarakter, sehingga Unwir dapat menjadi percontohan Peguruan Tinggi swasta lainnya di Indonesia,” tegas Dr. Kambali yang juga merangkap sebagai Wakil Rektor III Unwir, lebih lanjut dikatakan bahwa kegiatan ini dibentuk dan di danai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia melalui direktur Pendidikan Agama Islam.
Dalam kesempatan ini Dr. H.M. Munir, S.Ag., MA. selaku Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia diwakili oleh Dr. Khaerul Umam selaku Kasubdit Pendidikan Agama Islam Kementrian Agama Republik Indonesia mengapresiasi GMBBN Unwir melalui saluran digital, beliau menyampaikan selamat kepada pengurus yang telah dilantik, dari ribuan kampus umum di seluruh Indonesia GMBBN baru berdiri sebanyak 20 termasuk Unwir ada di dalamnya, lebih lanjut dikatakan kulminasi cara pandang sikap keberagaman agama dalam bernegara tidak bisa dipisah harus terus dijaga dengan pemahaman agama yang moderat dengan mengikis paham-paham intoleran dengan tujuan menjaga keutuhan NKRI.
Kemudian acara dilanjutkan dengan Focus Group Discssion (FGD) dipimpin mederator Suhendrik, MA., dengan menghadirkan Prof. Dr. H. Jamali, MA., sebagai nara sumber khusus bicara terkait moderasi beragama dalam petuahnya disampaikan Islam Hadir di Indonesia dengan kedamaian tanpa kekerasan, wali songo dalam berdakwah sudah menanamkan moderasi beragama, selalu memperhatikan budaya lokal tanpa memaksa penganut agama sebelumnya, GMBBN hadir untuk meluruskan dan mengembalikan agama Islam yang washotia menolak paham ekstrim kanan maupun ekstrim kiri dan memberikan kebebasan beragama kepada pemeluk agama lainnya di lingkungan kampus. Sementara itu pembicara yang kedua H. Syaefudin, SH., MH. Lebih menekankan pentingnya bela negara dengan memahami ajaran agama yang lentur terhadap kondisi budaya Indonesia, bela negara bukan saja menenteng senjata tapi bela negara saat ini bagaimana menjaga lingkungan yang damai aman, tertib dan damai, toleransi dan menghargai setiap perbedaan, insya allah Pemerintahan kedepan akan hadir bersama GMBBN Unwir, Pungkasnya.
Salahsatu peserta diskusi, Didik Himmawan, M.Pd.I., menekankan pentingnya gerakan moderasi untuk menangkal radikalisme, terorisme, dan intoleransi. Menurutnya, nilai-nilai seperti tawasuth, tawazun, al-Adl, dan tasamuh harus menjadi landasan berpikir dalam berbangsa dan bernegara. “Kita perlu gerakan-gerakan yang bisa diterima semua kalangan, bukan gerakan-gerakan radikal yang merugikan semua umat,” tegas Didik.
Ditempat terpisah salah satu panitia penyelenggara Ahmad Khotibul Umam, MH. Berharap Pelantikan GMBBN ini dapat menjadi langkah awal dalam mewujudkan masyarakat Indramayu yang lebih toleran, damai, dan sejahtera yang bermuara dari lingkungan kampus.
Dengan adanya GMBBN diharapkan juga dapat tercipta generasi muda yang mampu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). ***ITS